Posts

Showing posts from April, 2007

Sepuluh Tips menjadi blogger teladan

Image
1. Jangan lupa membaca TOS sebelum menyetujuinya walaupun anda tidak mengerti apa yg tertulis dalam TOS tersebut. Hal ini patut dibiasakan agar ketika anda menyetujui sebuah perjanjian di atas kertas bermaterai anda mempunyai kebiasaan serupa, yaitu menandatangi kertas bermaterai tersebut asalkan sudah membacanya tanpa harus mengerti isinya. Kebiasaan ini bisa membantu anda menghemat uang karena anda tak perlu meminta pendapat penasihat hukum untuk perjanjian-perjanjian yang tidak anda mengerti. 2. Ketika membaca sesuatu, pastikan anda memotong kalimat-kalimat yang ada supaya anda bisa memahami isinya. Sebagai contoh,"boost the search engine rankings of third party sites" harus dibaca "boost the search engine rankings" dan "nggak baca TOS" harus diartikan sebagai "nggak baca". Perhatikan bahwa jika anda tidak memotong ujung dari kalimat itu anda tidak akan memahami isinya dengan baik. 3. Propagandakanlah budaya membaca dengan membaca segala se

Tidak usah khawatir kalau nggak baca TOS

Diskusi tentang ngadutrafik 2007 yang baru saja lewat memberikan kesan bahwa salah satu kesalahan peserta lomba adalah tidak membaca TOS. Bencana yang baru saja menimpa sebagian blogger ini bahkan akhirnya membuat beberapa blogger terkesan takut jika tidak membaca TOS, seperti komentar Mbak Lita berikut ini . Dan bahkan ada yang menjadi deg2an karena membaca TOS ternyata tidak semudah membaca komik yang ternyata melibatkan ketelitian dan potensi kesalahan interpretasi. Apakah itu benar ? Saya tidak sependapat dengan hal ini. Bagi saya, TOS ini hanyalah sebuah basa-basi saja. Kita tak perlu membacanya sebelum menekan tombol "approve" karena hal ini hampir tidak ada pengaruhnya bagi kita. Mengapa saya berpendapat seperti ini? Setidaknya ada beberapa alasan yang mendasari kesimpulan saya, yang bisa dilihat pada point-point berikut 1. Adanya " pasal karet " atau "Sapu Jagad" Pasal Karet(istilah Mas Adi) ini adalah sebuah pasal sebuah pasal yang memungkinkan s

Gedung ini baru saja diancam Bom

Ah, mood kerja hari ini rusak berat gara-gara baru datang dan memulai kerjaan sudah diajak berkumpul bersama dan keluar dari gedung karena ada ancaman Bom. Ancaman Bom ? Aku sendiri sih tidak yakin demikian. Awal mulanya adalah resepsionis mendapat telepon dan si penelpon berkata,"tiga puluh menit lagi akan meledak !". Dan si penelpon langsung menutup telponnya. Entah mengapa semua orang berasumsi bahwa yg akan meledak itu adalah Bom, padahal si penelpon tidak mengatakan bahwa yg meledak adalah Bom.  Toh bisa saja yg meledak itu adalah balon, kompor atau mungkin juga bisul-nya. Di mana lokasi ledakan juga tidak diketahui, dan hanya itu saja yg diketahui. Saya sendiri sejak awal tidak yakin bahwa itu adalah ancaman Bom. Dan tampaknya sebagian besar teman-teman juga demikian. Namun demi keamanan maka prosedur keselamatan tetap dijalankan dan para buruh yang sudah kehilangan mood kerja karena harus turun gedung ini akhirnya berkunjung ke mall atau pulang ke rumah sambil menunggu

Tingkat Kebutuhan Blogger menurut Glasser

Sebetulnya sudah lama aku ingin menulis tingkat kebutuhan Glasser ini di blog-ku hanya saja tidak pernah kesampaian hingga hari ini. Berhubung Om Wadehel sedang membahas tingkat kebutuhan blogger menurut Maslow, maka aku pikir ini adalah momen yang tepat untuk meluncurkan tulisan ini. Glasser mengatakan bahwa setiap manusia memiliki 5 kebutuhan, yaitu 1. Survival, 2. Love and Belonging, 3. Power, 4. Freedom dan 5. Fun. Masing-masing kebutuhan ini ada pada setiap orang secara bersamaan (tidak bertingkat-tingkat seperti teori Maslow) dan yg membedakan seseorang dengan orang yg lain adalah level atau score atas masing-masing kebutuhan tersebut. Ada orang yg mempunyai kebutuhan power sangat tinggi dan memiliki kebutuhan lainnya rendah, sementara yg lain ada yg memiliki kebutuhan power dan freedom sangat tinggi padahal love dan belongin rendah. Ada penjelasan yang panjang yg bisa dibaca di bukunya William Glasser yg berjudul Choice Theory.  Buku ini konon menjadi salah satu kitab para psiko

Perbedaan nge-blog di wordpress dan multiply bagiku

Beberapa hari ini aku menyadari bahwa walaupun wordpress dan multiply sama-sama menyediakan fasilitas blog,  namun suasana yang aku rasakan sangat berbeda ketika nge-blog di dua tempat ini. Hal ini tentu saja bukan hal yang luar biasa mengingat pepatah lama yg mengatakan,"Lain ladang lain ilalang, beda tempat ngeblog beda suasananya". Aku bukan seorang yang sangat berminat untuk mengejar trafik, menjadi orang terkenal, apalagi menjadi selebrity blog. Walaupun demikian, aku juga sering memperhatikan statistik blog dengan tujuan mengetahui topik apa yg menarik bagi orang-orang yg bersedia membaca tulisanku. Mubazir khan kalau aku sudah capek2 berbagi dengan menulis kalau ternyata nggak ada yg tertarik membacanya ? Aku agak terkejut ketika statistik ternyata menunjukkan bahwa tulisan-ku yg paling diminati di wordpress ini adalah tulisan-tulisanku yg kontroversial- yang satunya tentang IPDN dan yg selebihnya tentang ngadutrafik ini. Sangat berbeda dengan tulisanku di-multiply, yg

Nenda tidak salah dan Ngadutraffik tidak melanggar TOS

Kemarin saya sempat setuju dengan Priyadi bahwa kesalahan Nenda hanyalah "mengakui sebagai orang yg melaporkan". Namun setelah saya pikir-pikir lagi, itu tidak bisa disebut sebagai kesalahan. Karena tidak ada aturan yg melarang orang untuk menceritakan sesuatu yg benar. Jika Nenda telah melakukan hal yang benar, maka dia juga tidak bersalah menceritakannya pada orang lain. Sama seperti seorang anak baik yang melapor pada bu guru karena dia pikir temannya menyontek. Dia tidak melakukan kesalahan melaporkan temannya karena dia pikir telah melakukan sesuatu yang baik. Dan Ibu Gurulah yg bisa menentukan apakah temannya itu menyontek atau tidak. Lantas, apakah para peserta ngadutraffik melakukan kesalahan ? Ada banyak argumentasi yg mengatakan bahwa para peserta tersebut telah melanggar TOS, namun tidak banyak yg menelaah lagi pasal mana yg telah dilanggar. Saya adalah orang yg penasaran dan tidak mau ikut2an dan oleh karenanya saya baca lagi TOS tersebut. Dan sialnya, saya tid

Mekanisme bela diri di Wordpress ?

Saya baru saja membaca blog-nya Mas Arif , dan turut berduka cita karena account-nya di suspend oleh wordpress karena dia mengikuti kontes yg sedang hangat2-nya dibicarakan beberapa hari terakhir ini. Dan atas rasa belasungkawa saya, maka saya mencoba mencari-cari jawaban di wordpress, siapa tahu saya bisa menemukan cara menolong teman yg sedang kesulitan ini. Tampaknya kali ini saya kurang beruntung, karena yg saya temukan di wordpress adalah jawaban ini , yg  pada intinya wordpress nggak mau tahu apakah kita tahu atau tidak TOS-nya sehingga keputusan wordpress sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat. Kabar ini mungkin akan menjadi musibah bagi sebagian korban yang sudah memiliki account sedemikian lama di wordpress dan memiliki blog yang sudah dengan telaten diisinya bertahun-tahun namun tiba-tiba lenyap begitu saja karena dia mengikuti sebuah lomba. Mungkin ini memang bukan urusan saya, dan hanya urusan para korban. Namun kalau dipikir-pikir kasian juga teman kita yg menjadi korba

Ngadutrafik 2007 dan perilaku lapor-melapor

Pada awalnya saya tidak begitu peduli dengan kontes SEO yg dikenal dengan ngadutrafik 2007 ini. Selain sulit menemukan topik yang menarik untuk keyword tersebut, saya juga tidak hobby menulis sesuatu yang mengada-ada dan tidak menarik minat saya. Mengapa akhirnya hari ini aku menulis juga topik tentang ngadutraffik 2007 ? Tidak lain dan tidak bukan karena pagi ini membaca blog-nya Vavai dan Priyadi dan menyadari bahwa telah terjadi huru-hara akibat ngadutrafik 2007 ini yang membuatku teringat akan perilaku lapor-melapor yang dimiliki sebagian bangsa Indonesia. Jika Priyadi lebih tertarik membahas blackhat atau whitehat SEO, maka saya lebih tertarik pada perilaku Nenda yang melaporkan para blackhat itu ke wordpress. Walaupun ada yang membenarkan sikap Nenda yang dianalogikan sebagai anak baik yang melaporkan anak yang menyontek di kelas, namun saya kebetulan tidak sepaham dengan ini. Alasan pertama adalah karena saya tidak suka melaporkan teman saya yg mencontek, karena itu buka

Apa gunanya sekolah Komputer ?

Sudah cukup lama rasanya tidak menulis dalam bahasa manusia sehingga hari ini rasanya kepingin lagi menulis dalam bahasa manusia. Dan seperti biasa, jika sudah lama tak menulis, saya mengalami kebuntuan ide sehingga tidak tahu apa yg menarik untuk ditulis. Akhirnya, kembali ke metode lama, dengan blogwalking saya menemukan ide yg sedikit menarik minat saya untuk sedikit menulis hari ini. Ide ini muncul dari tulisan Pak Budi yg berjudul Perlukah Sekolah Komputer . Pak Budi menjawab " Ya " pada tulisan tersebut, namun masih belum memberikan jawaban lebih detail pada tulisan tersebut. Kelihatannya Pak Budi akan menulisnya pada episode berikutnya, yang tentu saja sudah ditunggu-tunggu oleh khalayak ramai. Saya sendiri melihat jawaban atas pertanyaan ini sangat relatif, yaitu bisa " Ya " dan bisa juga " Tidak ". Mengapa saya menjawab demikian ? Karena sebelum menjawab pertanyaan itu, semestinya kita menjawab dulu pertanyaan," Apa tujuan saya sekolah di sek

Apa yg harus dilakukan pada ribuan mahasiswa IPDN ?

Judul di atas adalah pertanyaan Presiden SBY atas argumentasinya mempertahankan IPDN. Menurut Bapak Presiden yg konon sudah S3 ini,  keberadaan ribuan mahasiswa itulah yg menyebabkan kita lebih baik membenahi sistem pendidikan IPDN daripada membubarkannya. Mungkin karena wawasan saya belum seluas Presiden sehingga saya tidak begitu paham mengapa begitu sulit menjawab pertanyaan di atas.  Menurut saya pertanyaan di atas itu mudah sekali dijawab. Salurkan saja semua mahasiswa itu pada Perguruan Tinggi yg ada di Indonesia.  Toh biaya kuliah mereka selama ini juga dibiayai negara sehingga biaya yg selama ini digunakan untuk mereka berkuliah di IPDN bisa juga digunakan untuk bersekolah di perguruan tinggi yg lain. Karena pertanyaan di atas sudah ditemukan jawabannya, maka semestinya IPDN bisa dengan mudah dibubarkan sehingga tak ada lagi uang rakyat yg digunakan untuk sarana pembunuhan massal tersebut dan bisa digunakan untuk menghidupi rakyat, bukan membunuhi rakyat. Saya sungguh sangat k