Posts

Showing posts from January, 2008

Kehidupan si beruntung dan si malang

Ngobrolin tentang definsi keberuntungan saja tentu tidak akan mengasyikkan jika tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan keberuntungan itu. Untungnya, ada riset Om Wismawan eh maksudnya Wiseman ini yang mencoba menunjukkan bahwa keberuntungan itu sebetulnya adalah sesuatu yang bisa diusahakan. Wiseman juga mencoba membuktikan hasil penelitiannya tersebut dengan membuat sebuah sekolah yang disebutnya dengan nama "luck school" untuk membuat orang-orang menjadi lebih beruntung. Riset Om Wiseman dilakukan dengan meneliti titik-titik ekstrim, yaitu orang-orang yang mengaku mengalami keberuntungan terus menerus dari waktu ke waktu dan juga orang-orang yang mengalami kesialan terus-menerus. Orang-orang yg super beruntung dan super sial ini kemudian dianalisa perilakunya sehingga akhirnya Wiseman menemukan bahwa orang-orang yang beruntung ini mempunyai sikap yg berbeda dalam menghadapi hidup dibandingkan dengan orang-orang yg sial. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kehi

Ngebor Minyak tidak mengejar Keberuntungan

Tulisan Mas Rovick di sini membuatku agak tergelitik. Walaupun betul bahwa peluang untuk mendapatkan minyak itu adalah 1:10, namun faktor itu saja tidak cukup untuk menganggap keberhasilan mendapatkan sumur minyak itu adalah keberuntungan. Mengapa? Karena faktor biaya dan keuntungan belum dihitung.  Aku tidak memiliki data yang akurat tentang bisnis minyak ini, tolong dikoreksi jika memang salah. Yang sering aku dengar,  keuntungan yang bisa didapat oleh sebuah perusahaan minyak dari satu sumurnya yang berhasil ditemukan ternyata jauh lebih besar daripada biaya 10 kali ngebor.  Misalkan (ini misalkan lho) biaya ngebor satu sumur cuma 10 rupiah, dan kemudian keuntungan yg bisa didapat oleh satu sumur yang produktif adalah 1000 rupiah, maka perusahaan minyak yang punya uang 100 rupiah akan memilih ngebor minyak. Mengapa? Karena biaya ngebor 10 kali cuma 100 rupiah, sementara jika nasibnya dalam kurva statistik maka dia bisa mendapatkan 1000 rupiah. Perusahaan ini masih untung 900 rupiah

The strategist

Image
Saya sudah pernah beberapa kali melakukan MBTI test di beberapa situs yg pernah saya singgahi. Pada saat pertama kali-nya, hasilnya adalah saya seorang ENTP (the inventor).  Entah mengapa, julukan itu kok rasanya kurang cocok dengan saya waktu itu. Namun karena saya belum menemukan situs lainnya untuk mengujinya, maka saya terima dulu label itu untuk sementara. Cukup lama setelah itu, saya menemukan lagi sebuah situs dan tentu saja saya juga mencobanya. Ternyata kali ini saya bukan lagi ENTP, melainkan seorang INTJ. Saya jadi agak kebingungan yang mana yang lebih representatif di antara keduanya. Dan kali ini saya mendapat kesempatan lagi untuk melakukan MBTI test ini. Ternyata hasilnya INTJ lagi. Entah mengapa, the strategist rasanya lebih enak buat saya. Saya memang lebih suka memikirkan strategi daripada memberikan invention/penemuan. Namun yg mana yg bener ? Saya nggak tahu. Apakah MBTI type ini terpengaruh juga oleh faktor nurture dan tidak hanya nature? Saya juga nggak tahu. Yg j

Keberuntungan wong jowo bukanlah keberuntungan

Salah satu warisan budaya Jawa adalah kebiasaannya yang selalu bersyukur atas segala yang didapatkannya, bahkan termasuk musibah yang menimpanya. Berikut adalah keberuntungan yg sering didefinisikan sebagai keberuntungan versi wong jowo, yg selalu bilang untung walaupun ditimpa kesialan. Waktu ia ketabrak bajaj, ia akan bilang, untung bukan mikrolet. Waktu rumahnya kena gempa, ia bilang, untung bukan kemblegan meteor. Waktu suaminya ketangkep hansip karena saru dengan wanita lain, ia bilang untung bukan kelon dengan bencong. Pas tasnya dijambret ia bilang, untung bukan kalungnya. Apakah peristiwa-peristiwa di atas adalah keberuntungan? Jika yang digunakan adalah  definisi keberuntungan yg telah saya tulis sebelumnya , maka event-event di atas itu bukanlah sebuah keberuntungan.  Karena sesuatu itu disebut keberuntungan hanya jika ada sebuah harapan yang terpenuhi dari peristiwa tersebut. (lihat di sini untuk lebih detail) Contoh saja, seseorang yg ketabrak bajay. Bagian mana yg merupak

Keberuntungan itu ilmiah

Walaupun justifikasi keberuntungan itu subjektif alias datang dari masing-masing individu dan bukan orang lain, namun bagaimana jika misalnya ada jurus atau strategi yang mengajarkan anda sehingga anda bisa didatangi keberuntungan demi keberuntungan? Apakah anda tidak akan tertarik untuk mempelajari dan menguasainya? Saya pribadi sangat tertarik karena keberuntungan ini bisa membawa kita mendapatkan apa-apa yang kita inginkan walaupun kita tidak tahu bagaimana caranya mendapatkan keinginan tersebut. Alkhisah ada seorang pesulap terkenal dari Inggris yg bernama Richard Wiseman. Pada suatu acara pentas sulapnya, dia mempertunjukkan sebuah trick yang semestinya amat memukau penonton. Pada pertunjukan itu, Richard meminjam uang kertas 10 pound dari salah seorang pentonton yg kebetulan perempuan. Dia meletakkan uang tersebut pada 1 dari 20 amplop yg identik, dan mengaduk2 amplop tersebut. Kemudian dia meminta si perempuan untuk memilih salah satu dari amplop tersebut. Setelah itu, R

Keberuntungan adalah subjektif

Pada tulisan sebelumnya , saya sudah mencoba mendefinisikan keberuntungan. Walapun saat saya menulis saya sudah cukup yakin bahwa definisi itu akan dengan mudah diterima semua orang, namun ternyata tidak demikian. Komentar-komentar yang muncul menyiratkan bahwa penjelasan saya belum bisa diterima dengan penuh. Saya sempat mandeg meneruskan cerita ini karena belum menemukan cara lain untuk menjelaskannya. Akhirnya saya sadar bahwa yg namanya keberuntungan (atau luck) itu adalah sesuatu yang subjektif. Oleh karenanya, sebuah peristiwa yg disebut keberuntungan oleh seseorang, belum tentu dianggap demikian oleh orang lain. Salah satu contohnya adalah ketika adik saya lulus UMPTN dan masuk elektro ITB. Beberapa orang menggosip bahwa Ibu saya pergi ke dukun supaya anak-anaknya bisa tembus di PTN semua. Dan sebagian besar orang lain mengatakan adik saya beruntung bisa masuk elekro ITB. Orang-orang ini tidak percaya bahwa adik saya yang kelas 3 SMA aja nggak lulus dan harus mengulang kelas 3

Siapa yg memesan telur?

Image
Malam tahun baru kemarin, aku mengikuti acara bakar-bakar ikan dan makan-makan bersama rekan-rekan satu RT di tempat tinggalku. Seperti biasa pada sebuah acara pertemuan, biasanya ada gosip yang menarik spesial tentang apa yang terjadi di lingkungan RT, dan seringkali terlewatkan olehku karena aku tidak cukup sering berkumpul-kumpul di sini.  Pada malam tahun baru ini, ada sebuah gosip menarik tentang Pak Tora (bukan nama sebenarnya) yg ingin aku share di sini. Alkisah, pada suatu malam beberapa hari yang lalu (aku tidak tahu persis tanggalnya), ada seorang penjual telur datang berkunjung ke RT kami. Sang penjual tersebut mengaku datang mengantarkan telur sebanyak 2 krat yg menurut si penjual telah dipesan oleh Pak Tora, pemilik warung yang "tinggal" di RT kami. Ketika si penjual telur datang, warung Pak Tora yg dikenal juga dengan nama warung ijo ini sedang dalam keadaan tertutup. Akhirnya terpaksalah beliau mengetuk-ngetuk pintu warung tersebut dengan harapan Pak Tora kelua