Posts

Showing posts from July, 2006

Prestasi Akademis dan Laut Biru

Tayangan “Strategi Laut Biru” yang aku publikasikan beberapa hari yang lalu ternyata mendapat tanggapan yang cukup menggelitik dari Mas RDP . Tanggapan rekan saya yg hobby mendongeng tentang Gempa ini membuat saya menduga bahwa tulisan saya agak sedikit di salah pahami, terlebih pada kalimat berikut: “ Banyak para sukses karier ini akhirnya terkesan memiliki “dendam” pada sesuatu yg dahulu menyatakan dirinya tidak sukses (IP rendah, lulus lama), namun mereka tidak sadar bahwa dirinya dibentuk oleh proses pendidikan yg sudah dilaluiny a”

Strategi Laut Biru

Aku teringat sebuah cerita lawas ketika aku masih mahasiswa pada sebuah acara studium general yang diadakan oleh keluarga mahasiswa. Pada acara tersebut, Pak Joko yang menjadi nara sumber pada acara tersebut sempat berkelakar bahwa dia meraih sukses seperti saat ini adalah karena dia dulu bukan mahasiswa yg berprestasi cemerlang.  Kemudian Pak Joko yg  saat itu menjabat sebagai general manager di Indosat juga menambahkan bahwa seandainya saja dia dulu mahasiswa berprestasi, tentu dia akan sudah menjadi dosen seperti Pak X (dia menyebutkan nama salah seorang dosen yg kebetulan teman seangkatannya)

Siapa yang kentut ?

Tidak disangka dan dinyana, aku kok ya baru beberapa hari di Jakarta, sekarang sudah kembali lagi di Rig (di mana minggu lalu aku juga berkunjung ke sini). Aku sampai di Surabaya kemarin malam, dan pagi ini baru naik di Rig, karena ada beberapa mesin yg crash, ditambah ada beberapa mesin terserang virus. Rencananya kunjungan kali ini cuma sehari, karena aku ingin weekend di rumah. Besok sabtu ada janji dengan tukang gorden dan tukang filter air. Oleh karenanya, aku tidak menyia-nyiakan waktu dalam kunjungan kali ini, begitu on board aku langsung ganti baju dan mulai bekerja. Seperti biasa, aku meletakkan kompie-ku di ruang safety officer dan duduk di sana bersama Rig Manager dan Safety Officer-nya. Mesin2 yg kena virus sudah kubersihkan, dan virusnya sudah kumasukkan ke tempat sampah. Sementara sebuah mesin yg crash karena power black out juga sudah aku bereskan dengan recovery console. Tugasku selesailah sudah, tinggal tugas lainnya yaitu membaca e-mail dan membalas yg perlu dibalas (

Brain Drain dan Experience Drain

Pada piala dunia kemarin, aku sempat heran melihat beberapa negara-negara yang sebelumnya tidak terdengar di piala dunia kok tiba-tiba muncul di piala dunia. Keherananku itu akhirnya terjawab ketika beberapa hari yang lalu aku membaca tulisan menarik dari Branko Milanovic pada kolom di majalah Tempo yang berjudul "Pelajaran dari Piala Dunia"

Lihat, ada awan lurus di Jakarta !!!

Barusan saja aku membaca sebuah forward-an e-mail yg menceritakan bahwa beberapa orang melihat awan lurus sebelum terjadi gempa. Awan lurus itu sering terlihat di jepang, dan bahkan ada yg sempat diabadikan dalam media foto. Sementara konon di Yogya juga ada beberapa orang yg sempat melihat awan lurus itu muncul di Yogya sebelum terjadinya gempa. Info pada milis tersebut mengatakan bahwa awan lurus itu sempat juga terlihat di Jakarta kemarin sebelum terjadi gempa. Dan si penulis juga mengaku bahwa dia melihat awan lurus tadi pagi di Jakarta, hanya saja tidak sempat melihatnya. Pada akhir tulisan, si penulis menyarankan kita untuk sering-sering melihat ke atas dan tidak berjalan menunduk saja, supaya bisa meliha awan lurus. Aku baru saja melihat ke langit, dan aku meliha sesuatu yg lurus di atas. Setelah aku perhatikan lebih jauh, ternyata yg aku lihat itu layangan yg ada ekornya. (lah, kalau habis lihat layangan, bakalan ada apa ya ?) :P  PS : cerita awan di atas itu adalah hoax. Nggak

Gempa di Jakarta, malah tertawa-tawa

Baru saja beberapa menit yang lalu terjadi gempa lagi di Jakarta. Kali ini gempa lebih besar goyangannya daripada gempa yang terjadi hari senin lalu. Tirai-tirai di ruang kantorku, yang kebetulan berada di lantai 18 ini, bergoyang-goyang kencang. Salah seorang temanku, yg kebetulan dulu ada di Yogya sewaktu gempa, terlihat cukup panik. Terus terang baru kali itu aku melihat dia panik. Rupanya ini yg dinamakan trauma korban gempa kali ya ? Aku sendiri, seperti biasa, masih aja tertawa-tawa sambil mengamati situasi dan menjauhi benda-benda yang kira-kira bisa rubuh dan menimbulkan kecelakaan. Walaupun sebagian orang sudah melarikan diri ke luar gedung, namun aku tetap memutuskan di dalam gedung. Seingatku, pernah ada safety briefing dari gedung, yg menyatakan bahwa tinggal di gedung itu lebih aman daripada keluar dari gedung. Apa iya bener ? Mohon klarifikasi dari teman-teman yg paham. Cukup banyak teman-teman yg tetap bertahan di dalam gedung, dan mereka juga tertawa-tawa saja sambil me

Permanen atau Kontrak ?

Aku teringat ketika beberapa tahun yang lalu beberapa temanku masih bekerja dengan status kontrak. Saat itu mereka selalu mengeluh dan tiap hari bermimpi agar suatu saat mereka bisa mendapatkan status permanen di tempatnya bekerja. Pada saat itu aku hanya bergumam dan mengatakan pada mereka bahwa status permanem belum tentu pilihan yang terbaik buatmu.

Menghadapi Salesperson dengan Kaset Kusut

Menghadapi Salesperson seringkali bukan hal yang mudah, terlebih lagi jika salesperson ini menghubungi kita dengan telemarketing alias menghubungi kita lewat pesawat telepon untuk menjual produk-produk-nya. Secara teknis sebetulnya kita punya hak untuk menolak untuk mendengarkan presentasi seorang Salesman, namun seringkali tidak mudah melakukannya dengan cara yang dianggap sopan. Lebih sial lagi, karena sulitnya melakukan penolakan ini, terkadang kita malah menjadi terjebak untuk membeli produk tersebut. Entah bagaimana cara Salesperson ini menemukan nomer telponku, aku begitu sering menerima telpon dari orang yang tidak dikenal dan menawarkan produk. Para Sales ini memulai pembicaraan dengan cara yang cantik, seperti mengatakan bahwa saya baru saja menjadi seorang yg terpilih dari ribuan pelanggan kartu kredit untuk mendapatkan sebuah penawaran Istimewa, alasan survey, atau berbagai alasan lainnya. Hebatnya lagi, para salesperson ini begitu terlatih untuk menggiring pembicaraan sehin

Ajari aku menulis dong

Beberapa hari pertama masuk kerja memang terasa melelahkan setelah berlibur walau baru satu minggu saja. Lelahnya melewati lalu lintas Jakarta dan persiapan menghadapi tim audit yang akan segera mengunjungi ladang sayur tempat daku berkebun ini membuatku sedikit keteteran karena ternyata ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi audit.

Work Hard, Play/Pray Hard

Tulisan berikut adalah tanggapan Ki Broto di milis atas tayanganku yg berjudul " Strategi Laut Biru ".  --------------------------------------------------------------------- kibroto <Kibroto@gmail.com> Sun, Jul 30, 2006 at 9:53 AM Reply-To: kampung-ugm@yahoogroups.comTo: kampung-ugm@yahoogroups.com > Pada acara tersebut, Pak Joko yang menjadi nara sumber pada acara tersebut sempat berkelakar bahwa dia meraih sukses seperti saat ini adalah karena dia dulu bukan mahasiswa yg berprestasi cemerlang. Kemudian Pak Joko yg saat itu menjabat sebagai general manager di Indosat juga menambahkan bahwa seandainya saja dia dulu mahasiswa berprestasi, tentu dia akan sudah menjadi dosen seperti Pak X (dia menyebutkan nama salah seorang dosen yg kebetulan teman seangkatannya)# Joko Prayitno adalah teman seangkatan saya, ia di TE saya di TM. Dulunya TE & TM jadi satu. Joko dikenal sebagai Joko rambut jagung karena rambutnya kemerahan. Ia memang ndak menonjol dalam hal prestasi ak