Living as A Global Citizen

Sebuah postingan Anjar ini , mengingatkanku pada masa-masa penuh stress di Jakarta dulu ketika harus memilih antara naik angkot atau menggunakan mobil pribadi ke kantor. Aku sudah pernah mencoba kedua-duanya dan membandingkannya sehingga akhirnya pilihan terakhir adalah lebih memilih untuk menggunakan mobil pribadi ke kantor dibanding angkot. Berikut adalah alasan mengapa menggunakan mobil pribadi lebih aku sukai: Waktu tempuh yg lebih singkat . Walaupun katanya di Jakarta ada transportasi dengan priorita utama yg dinamakan Bus Way, namun bagiku yg tinggal di area yg masih masuk Bekasi ini ternyata membutuhkan waktu 0.5 - 1.5 jam lebih lama jika menggunakan angkutan umum daripada kendaraan pribadi. Stress berebut kendaraan . Walapun tidak semua orang yg bekerja di Jakarta naik angkot dan masih banyak yg menggunakan kendaraana pribadi, namun kenyataannya angkot yg tersedia juga tidak cukup sehingga seringkali harus stress karena antri dan kadang harus berebut untuk mendapatkan kenda

Sudah agak cukup lama juga aku menggunakan ActivePerl di windows untuk main-main dengan Perl. Namun beberapa saat belakangan ini, makin banyak saja modul-modul yang tidak tersedia di PPM-nya sehingga aku makin bete saja menggunakannya. Baru sadar bahwa ternyata ada perl yg lebih nyaman yg mirip sekali dengan yg ada di linux, yg namanya stawberry perl. Hari ini aku pindah dari ActivePerl ke Strawberry. Ternyata jauh lebih enak euih, bisa install CPAN segala.  Ketinggalan jaman? biariiin, wong baru tahu kok. :D

Di masa lalu, aku pernah mempunyai seorang manager yang sangat baik hati dan pengertian.  Hubungan kami tidak begitu baik saat awal-awal dia masuk ke perusahaan tersebut karena kebetulan aku lebih dulu ada di perusahaan tersebut dan dia masuk belakangan. Saat itu posisi IT manager sebetulnya sudah ada di depan mataku dan rasanya hanya tinggal sejengkal lagi aku raih mengingat prestasi dan reputasiku waktu itu. Kehadiran sang manager yang tiba-tiba menjadi boss-ku dan mengambil posisi yg aku idam-idamkan itu saat itu begitu melukai ego-ku. Selain karena dia masih orang baru, kebetulan secara teknis sang manager baru ini jauh sekali kemampuannya di bawahku sehingga aku saat itu berpikir bahwa beliau tidak pantas untuk menjadi managerku. Ditambah dengan kipas-kipas yang bertebaran di sekitarku, maka hawa panas yg membara di hatiku membuatku bersikap bermusuhan dengan beliau di waktu itu. Apalagi dengan bakat pembangkang yg aku miliki, lengkaplah sudah aku membuat hidupnya menjadi sulit ka

Barusan baca blog-nya Himawan, dan sadar bahwa aku belum begitu banyak meraih archievement. Mungkin salah satunya karena aku tidak membuat mimpi yang lebih detail dan jelas sehingga perjalananku tidak terarah ke satu tujuan. Sepertinya aku harus segera memulai untuk memvisualisasikan perjalananku. Tapi gimana memulainya ya? aku kok malah jadi nggak tahu apa yg aku cari. Barangkali harus pergi bertapa dulu atau menyepi supaya bisa tahu? Bagaimana nih, ada ide nggak?

Setelah kemarin sampai tengah malam bersenang-senang di Doha Entertainment City dan tidur nyenyak sampai mengigau, maka pagi ini saatnya iseng-iseng meneclok sana menclok sini mencari apa yg tak tahu akan dicari sampai akhirnya tibalah aku pada website Metasploit dan tertarik pada komentar berikut: "Nowadays, security guys break the Mac every single day. Every single day, they come out with a total exploit, your machine can be taken over totally. I dare anybody to do that once a month on the Windows machine." - Bill Gates Buat Didats dan para pemerhati Mac lainnya, apakah betul demikian?

Ada sebuah diskusi yg menarik antara aku, mas Rovicky dan beberapa teman-teman lainnya di milis kampung-UGM mengenai sekolah dan IPK sehubungan dengan tulisan Mas Rovicky yang juga dipajang di blog-nya mengenai sekolah-training-kerja . Salah satu diskusi yg paling hangat adalah tentang seberapa penting sebuah IPK bagi seorang fresh graduate. Banyak orang masih berpendapat bahwa IPK adalah tujuan utama kuliah sehingga mereka menghabiskan waktunya mati2an untuk meraih IPK bahkan dengan mengorbankan hal-hal yg lain demi sebuah IPK. Harapan para pelajar ini adalah bahwa dengan pekerjaan akan mudah diraih jika mereka mendapatkan IPK setinggi-tingginya. Aku pribadi berpendapat lain. Menurutku jika seseorang sekolah hanya mendapatkan IPK dan tidak mendapatkan lain-lainnya, maka dia telah membuang-buang umurnya sekolah bertahun-tahun hanya untuk selembar kertas yg tidak banyak gunanya. Sebaliknya, yg semestinya didapatkan oleh seorang alumni PT adalah skill dan IPK hanyalah sampingan saja. &q

Pernah denger kata needful? Saya beberapa kali mendengar kata tersebut diucapkan oleh beberapa orang India yg saya kenal. Anehnya kata tersebut tidak pernah saya dengar dari orang-orang yg bukan India. Nah, karena hari ini sedang iseng, maka saya coba ublek2 google ingin tahu apa sih sebetulnya maksud dari kata needful tersebut. Dan akhirnya ketemu di wikipedia , yg penjelasannya adalah: "Do the needful" is a phrase which means "do that which is necessary", and carries the respectful implication that the other party is trusted to understand what needs doing without being given detailed instruction. It is commonly used in India and widely attributed as an Indianism , being used frequently by Hurree Jamset Ram Singh in the Billy Bunter stories of Charles Hamilton , but the phrase may have its origins in British English instead, according to the Universal Dictionary of the English Language of 1932. The Oxford English Dictionary defines "the needful" as,

Pada awalnya aku malas menggunakan Vista, karena memang belum ada kebutuhan untuk berganti system operasi dan belum ada keharusan untuk menggunakan OS yg menurut kabar burung masih banyak bugs dan tidak memuaskan ini. Namun kali ini aku harus memilih untuk menggunakan Vista setelah menggunakan laptop baru yang sewaktu dibeli dulu tidak bisa dipilih tanpa vista. Apa boleh buat, walaupun sebagian orang tak menyukainya, namun akupun tak juga takut mencobanya. Hari ini sudah hampir seminggu aku menggunakan Vista, namun herannya kok aku belum menemukan keluhan yg signifikan dalam penggunaan OS baru ini. Tentu saja menu pada Vista tak sama dengan XP. Namun menurutku ini bukan hal yg signifikan dan aku toh bisa mencari lagi di mana letak menu yg terkait pada Vista. Baru saja kutemukan bahwa secara default ternyata Vista tak menginstall aplikasi Telnet. Padahal telnet ini adalah aplikasi yang sehari-hari aku gunakan dalam pekerjaan.  Bagaimana cara menginstallnya? Mudah sekali, aku hanya harus

Aku hari ini baru membaca sebuah blog heboh tentang Penipu di Blog Pecas Ndahe.  Aku agak kaget juga melihat tulisan itu karena salah seorang sahabatku ada di situ yang mana rasanya tidak aku percaya akan ada dalam kasus ini. Terlepas dari turut berduka cita pada para korban atas nama baik-nya yg tercemar karena postingan si Mbah yg berawal rupanya berawal dari postingan Mbak Julia ini, saya juga menyesal karena hal yg lain. Jika Julia menyesal karena postingannya telah berakibat fatal yang bisa membuat kerusuhan pada orang-orang yg tercantum pada tulisan tersebut, saya justru kebalikannya menyesal karena nama saya tidak ada di situ.  Walaupun saya tak kenal siapa Kopitozie ataupun para "penipu" yg ada di situ,  apalagi boro-boro jadi korban, namun saya rela deh dibikinkan gosip apa saja yg ndak enak supaya blog saya terkenal. Hayo, siapa yg mau bikinin gosip buat saya?