Posts

Showing posts from September, 2006

Meraih Cita tanpa peta menuju Cita

Image
Sebuah nasehat terkenal berbunyi,"Gantungkan cita-citamu setinggi langit.". Konon kalimat ini dipopulerkan oleh Bung Karno dan sering saya dengar ketika saya masih di sekolah dasar. Makna dari kalimat tersebut adalah agar seseorang memiliki cita-cita setinggi-tingginya, walaupun pada saat itu tidak terbayang bagaimana caranya menggapai cita-cita yang setinggi langit itu. Guru SD saya berkata bahwa dengan menggantungkan cita-cita setinggi langit, maka kalau gagal sekalipun juga akan sampai di bulan. Saya lebih optimis daripada guru SD saya. Bagi saya, menggantungkan cita-cita setinggi langit adalah agar saya bisa sampai ke langit, bukan berharap jatuh di bulan. Hanya saja,  agar saya bisa sampai ke langit, maka saya harus menjawab pertanyaan,"Bagaimana caranya saya bisa sampai ke langit ?"

Ingin sukses ? Ubahlah pertanyaan anda

Image
Orang sukses mengajukan pertanyaan yang lebih bagus ketimbang orang kebanyakan. Sebagai hasilnya, mereka mendapatkan jawaban lebih berkualitas., demikian yang ditulis oleh Mas Guntar dalam blog-nya yang berjudul " Kualitas Pertanyaan Kaum Sukses . Pernyataan ini didukung oleh Anthony Robbins dalam bukunya yang berjudul Giant Steps bahwa yg menentukan sukses atau tidaknya seseorang itu adalah pertanyaan-pertatnyaan yang diajukan seseorang pada diri sendiri.Salah satu pertanyaan salah yang sering diajukan orang adalah pertanyaan yang diawali dengan “Mengapa”.

Berhutang dengan niat tidak membayar

Image
Salah satu budaya bangsa Indonesia sejak dulu kala yang sampai saat ini masih dilestarikan adalah Berhutang dengan niat tidak membayar . Sejak saat saya masih anak-anak, hingga sudah bisa membuat anak seperti sekarang ini, saya seringkali menemui orang-orang yg datang meminjam uang, namun tidak pernah ingat untuk mengembalikannya.

Apakah keberuntungan itu ?

Image
Setiap kali saya menulis tentang keberuntungan, saya menemui banyak orang salah memahami apa yg disebut keberuntungan itu. Ada yang menganggap beruntung itu adalah "menjadi kaya", Ada yg mengira beruntung itu adalah "menjadi CEO", ada yg berpendapat beruntung itu "mendapat pekerjaan" dan lain sebagainya. Tampaknya diskusi tentang keberuntungan itu akan menjadi ngalor ngidul jika tidak didefinisikan terlebih dahulu. Oleh karenanya, ada baiknya tulisan ini akan aku awali dengan definisi keberuntungan terlebih dahulu. Keberuntungan (luck) didefinisikan oleh dict.die.net sebagai

Bohong adalah Baik

Banyak orang mengaku bahwa mereka menghargai kejujuran. Namun ternyata pada kenyataannya orang itu lebih suka mendengar apa yg ingin didengarnya daripada kejujuran yg pahit didengar. Bohong juga memberikan dampak psikologis yg baik pada diri sendiri. Dari surver ternyata orang-orang depresi itu adalah orang-orang yg lebih jujur pada dirinya sendiri dibandingkan dengan orang yg optimis yg cenderung membohongi dirinya sendiri. Dan seorang mulai sembuh dari depresi ketika dia mulai bisa membohongi dirinya lagi dan mulai tidak jujur pada dirinya sendiri. Intinya, walaupun kita menghargai kejujuran, namun kita juga menghargai kebohongan. Hanya saja, supaya tetap tampak konsisten, kadang kita menamai bohong itu dengan nama lain seperti "basa basi" atau "sopan santun". Lengkapnya bisa dibaca pada artikel yang dipublikasikan oleh Forbes pada link di bawah. Bagaimana menurut pendapat teman-teman ? salam, -bank al-

Kidal dan Otak

Image
Gambar di sebelah kiri ini adalah gambar yang aku dapat dari Cak Nur pada diskusiku pada milis psikologi tentang otak kiri dan otak kanan dan hubungannya dengan orang yg memiliki preferensi kidal atau non-kidal. Kidal atau tidak itu sebetulnya bisa disebabkan dua faktor: Nature (bawaan lahir) atau nurture (pengasuhan). Orang yg kidal karena bawaan lahir, terjadi karena otak kanannya lebih dominan daripada otak kirinya. Sementara bisa juga seseorang tidak tampak kidal namun karena budaya tidak berpihak pada orang kidak maka dia berusaha untuk menjadi tidak kidal walaupun sebenarnya otak kanannya lebih dominan daripada otak kiri. Aku adalah seorang yg kidal. Namun aku menduga ada kemungkinan lain mengapa seseorang menjadi kidal karena data-data yang ada di sana tidak terlihat cocok bagiku.

Kultur Berbagi adalah Natural ?

Pak Budi Rahardjo menulis dalam blog-nya  bahwa Kultur kita itu sebetulnya adalah Kultur berbagi. Pak Budi yg juga terkenal dengan Mr GBT ini makin meyakini pendapat tersebut setelah membaca buku-nya Lawrence Lessig  yg berjudul "Free Culture". Aku sendiri belum pernah membaca buku Om Lessig tersebut. Namun sekilas aku menangkap ide yg dibawa Om Lessig ini mirip dengan Ide-ide pendukung Free Software dan Open Source yang sudah kita dengar dengungannya bertahun-tahun. Apakah betul kultur berbagi ini adalah kultur natural manusia sedangkan kultur "minta izin" bukan kultur natural ? Aku meragukan keabsahan pendapat tersebut.

Bagaimana menghentikan bad luck ?

Pada zaman dahulu kala, aku pernah tidak mengerti mengapa kadang-kadang kesialan itu datang berturut-turut dalam satu hari. Entahlah apakah teman-teman di sini pernah mengalami atau tidak, namun tampaknya "hari sial" ini tidak hanya pernah terjadi pada diriku saja, melainkan juga pernah terjadi pada orang lain seperti Donald Bebek yang nasibnya selalu apes ditimpa kesialan demi kesialan berturut-turut. Dalam tayangan "faktor keberuntungan", Richard Wiseman pernah mengadakan riset tentang keberuntungan dan kesialan ini.