Ingin sukses ? Ubahlah pertanyaan anda
Orang sukses mengajukan pertanyaan yang lebih bagus ketimbang orang kebanyakan. Sebagai hasilnya, mereka mendapatkan jawaban lebih berkualitas., demikian yang ditulis oleh Mas Guntar dalam blog-nya yang berjudul "Kualitas Pertanyaan Kaum Sukses. Pernyataan ini didukung oleh Anthony Robbins dalam bukunya yang berjudul Giant Steps bahwa yg menentukan sukses atau tidaknya seseorang itu adalah pertanyaan-pertatnyaan yang diajukan seseorang pada diri sendiri.Salah satu pertanyaan salah yang sering diajukan orang adalah pertanyaan yang diawali dengan “Mengapa”. Sebagai contoh: ”Mengapa hidupku selalu miskin ?”, “Mengapa aku sampai saat ini masih jomblo ?”, “Mengapa dunia ini tidak adil ?”, “Mengapa aku selalu menderita ?”, dan begitu banyak pertanyaan lain yang diawali dengan “Mengapa”.
Ketika seseorang mengajukan pertanyaan demikian, maka otak akan mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dan suatu saat ketika jawaban itu akan ketemu, ternyata tidak ada gunanya bagi perbaikan nasib menuju sukses. Sebagai contoh,”Mengapa hidupku selalu miskin ?”, maka mungkin jawabannya adalah,”Karena udah dikutuk menjadi orang miskin.” atau "Karena aku bukan keturunan orang kaya", atau "Karena aku tidak bisa mendapatkan pekerjaan yg menghasilkan uang banyak", dan berbagai alasan lain yg menjelaskan mengapa hidupku selalu miskin. Bisa dicermati di situ bahwa jawaban tersebut hanya menjelaskan mengapa si aku hidup miskin dan tidak ada mengarahkan otak untuk menemukan jalan untuk keluar dari kemiskinan dan menjadi kaya. Demikianlah jawaban atas pertanyaan “mengapa” ini hanya memberikan alasan atas suatu keadaan, namun tidak memberikan solusi dari masalah yang ada.
Oleh karenanya, Tony menyarankan untuk mengganti pertanyaaan dan mengawali pertanyaan yang diawali dengan ”Bagaimana”. Sebagai contoh,”Bagaimana caranya saya bisa mendapatkan uang sejuta dollar ?”, “Bagaimana caranya uang saya bisa menghasilkan uang ?”, “Bagaimana caranya agar saya bisa menjadi CEO ?”, dan berbagai pertanyaan lainnya yang diawali dengan “bagaimana”.
Berbeda dengan pertanyaan “mengapa”, jika pertanyaan “bagaimana” ini terjawab, maka seseorang akan menemukan cara untuk mencapai apa yang diinginkannya. Sebagai contoh saja Ki Broto yg selalu bertanya,”Bagaimana caranya uang saya bisa menghasilkan uang ?”. Dengan selalu bertanya demikian, mantan CEO salah satu perusahaan ini selalu menemukan cara sehingga uangnya selalu berkembang dan berkembang. Demikianlah yg disampaikan oleh Ki Broto dalam berbagai tulisannya mengenai kiat-kiatnya untuk menjadi bebas finansial.
Nah, bagaimana dengan anda ? Pertanyaan apa yang anda ajukan untuk menggapai sukses yg diimpi2kan ?
Ketika seseorang mengajukan pertanyaan demikian, maka otak akan mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dan suatu saat ketika jawaban itu akan ketemu, ternyata tidak ada gunanya bagi perbaikan nasib menuju sukses. Sebagai contoh,”Mengapa hidupku selalu miskin ?”, maka mungkin jawabannya adalah,”Karena udah dikutuk menjadi orang miskin.” atau "Karena aku bukan keturunan orang kaya", atau "Karena aku tidak bisa mendapatkan pekerjaan yg menghasilkan uang banyak", dan berbagai alasan lain yg menjelaskan mengapa hidupku selalu miskin. Bisa dicermati di situ bahwa jawaban tersebut hanya menjelaskan mengapa si aku hidup miskin dan tidak ada mengarahkan otak untuk menemukan jalan untuk keluar dari kemiskinan dan menjadi kaya. Demikianlah jawaban atas pertanyaan “mengapa” ini hanya memberikan alasan atas suatu keadaan, namun tidak memberikan solusi dari masalah yang ada.
Oleh karenanya, Tony menyarankan untuk mengganti pertanyaaan dan mengawali pertanyaan yang diawali dengan ”Bagaimana”. Sebagai contoh,”Bagaimana caranya saya bisa mendapatkan uang sejuta dollar ?”, “Bagaimana caranya uang saya bisa menghasilkan uang ?”, “Bagaimana caranya agar saya bisa menjadi CEO ?”, dan berbagai pertanyaan lainnya yang diawali dengan “bagaimana”.
Berbeda dengan pertanyaan “mengapa”, jika pertanyaan “bagaimana” ini terjawab, maka seseorang akan menemukan cara untuk mencapai apa yang diinginkannya. Sebagai contoh saja Ki Broto yg selalu bertanya,”Bagaimana caranya uang saya bisa menghasilkan uang ?”. Dengan selalu bertanya demikian, mantan CEO salah satu perusahaan ini selalu menemukan cara sehingga uangnya selalu berkembang dan berkembang. Demikianlah yg disampaikan oleh Ki Broto dalam berbagai tulisannya mengenai kiat-kiatnya untuk menjadi bebas finansial.
Nah, bagaimana dengan anda ? Pertanyaan apa yang anda ajukan untuk menggapai sukses yg diimpi2kan ?
tes, tadi kok gak iso komen
ReplyDeleteBagaimana caranya punya anak? (chatting bisa ga ya :D)
ReplyDeletewaduh, sudah lama saya melupakan blognya ki broto dan bang al.
ReplyDeletemet kenal mas...
Andian: itu adalah pertanyaan bagus yg juga sering aku tanyakan. Tapi kayaknya kalau cuma chatting gak bisa deh, kecuali kalau sudah ada teknologi baru. :P
ReplyDeletebangsari: met kenal juga, welcome to the club. :)
Good, good... :) :)
ReplyDeleteBank Al, boleh di link ga nih blog ma cah Tani bogor, Cah tani mau berguru ma Bank Al, biar jadi cah tani berdasi...
boleh khan ??
heheheh :D :D
#5: bukannya Pak Prambudi ini sudah jadi Pak Tani berdasi sekarang ? Lah wong nyangkulnya aja di Warnet.
ReplyDeleteMonggo di link Pak, dan salam kenal. :)
Maturnuwun Pak, ehh,... Bank Al...
ReplyDeleteNice, kenal dengan Bank Al..
Itu kan dulu nyangkul diwarnet, sekarang nyangkul di sidoarjo...
itu tuh..
biar Lumpur Lapindo ngga nyampai Surabaya..heheheh :D
wah wah wah , bagus tuh, ubah juga perasaan pesimis orang dengan optimis:))
ReplyDeletemengapa pindah ke wordpress...lho?! hehehe
ReplyDeletePrambudi: Wah, yg punya tambang di sidoarjo rupanya ya ? :)
ReplyDeleteAzharku: setuju !!!
Hani: untuk menjawab pertanyaan "Bagaimana caranya punya blog yg ada statistiknya dan mudah dimaintain templatenya ?" :)
kalo setelah pertanyaan trus gag ada aksi kan sama aja boong om....
ReplyDelete:D
Didats: boleh aja ada aksi. Asal lapor polisi dulu. Btw, aksi demo atau aksi mogok makan nih ? :D
ReplyDeleteBang Al penggemar Tony Robbins juga ya :-) Sekalian bedah buku Awaken the giant within juga donks :mrgreen:
ReplyDeleteaku mau tanya nih ? aku sering di anggap pinter tapi aku merasa sangat bodoh .......aku kadang remidi kok? tapi aku g tau mengapa aku dibilang pinter ma temen.........jadi kalau aku sedang remidi ini langsung membuat aku kepikiran terus ....dan aku bertanya mengapa aku sangat bodoh seperti ini ...........dan yang paling mencemaskan .................jika nilai uanku tidak memuaskan..? gimana ya caranya menyelesaikan masalah itu karena selalu jadi pikiran sewaktu aku nilainya jelek.
ReplyDeleteBang Al...bikin pertanyaan berkualitas bisa dilakukan dengan berpikir dahulu secara mendalam baru bertanya...hehehehe...
ReplyDeleteNjenengan, mas Guntar dan rekan lain aja sudah bisa jadi rujukan kok...nggak perlu Anthony Robbin...sekali2 biar Mr. Robins, dkk donk yang meguru ke kita...
Salam kenal deh Bang Al...
Wah lama nggak baca tulisan dikau bank...
ReplyDeleteMakin mantep aja keep written ok
Setuju Bang!! Kata-kata "bagaimana" membangkitkan semangat kita & melihat kemungkinan yang ada..
ReplyDelete*lama nggak tukar kabar ya..*
good article ...
ReplyDeletebtw siapa tu Ki Broto? Ada link-nya nggak ke Ki Broto?
salam,
your brother -> real brother :)
setuju dan setuju sekali, dan jangan lupa, jadilah dirimu sendiri serta jangan pernah melupakan orang yang telah membantu dalam kehidupan mu.
ReplyDeletesaya skr kul tp saya kadang2 bingung gk tau apa tujuan akhir dan akan buka usaha apa?sedang saya tidak ada pengalaman?tidak tau prosedur usaha menghasilkan uang?walaupun ada modal juga percuma...seiring dengan itu saya terlebih dahulu sedang mencoba membentuk sikap dan perbuatan agar kelak tidak mudah putus asa...dan siap tempur apapun resikonya...?apakah ini namanya pasrah pada nasib?thanks....
ReplyDeleteGood site!!!
ReplyDeleteSaya senang baca buku dan audiobook pengembangan diri. Jim Rohn, Anthony Robbins, Brian Tracy. Salah satu buku Jim Rohn ada yang berkata PERTANYAAN EMAS. Begini katanya untuk pertanyaan pertama. (1) WHY = Mengapa saya mau lebih maju sekarang ini, mengapa saya ingin mencapai tujuan saya. Pertanyaa WHY ++ akan memacu untuk menemukan alasan yang cukup kuat (2) WHY NOT = Mengapa tidak jika bisa menghasilkan satu juta (dolar), mengapa tidak jika bisa menghasilkannya dalam enam bulan? satu bulan? mengapa tidak jika saya membaca lebih banyak, mengapa tidak jika saya belajar lebih banyak dan mendengarkan program audio (3) WHY NOT ME = Mengapa tidak saya yang menjadi orang terpenting di perusahaan saya, bisnis saya? Mengapa tidak saya yang menjadi terbaik di antara teman sebaya saya, dan (4) WHY NOT NOW = Mengapa tidak sekarang memulai? Mengapa tidak sekarang mencari kelompok referensi saya yang lebih baik? Mengapa tidak sekarang BERUBAH?
ReplyDelete"Pertanyaan-pertanyaan itulah Jawabannya" (Anthony Robbins)
Klik situs saya ya, banyak program audio yang sangat bagus (MP3 atau CD)
"Make your car as a wheel university" (Brian Tracy).
Salam SUPER dahsyat, teman.
[Amru]
#22. Saya agak berbeda. Saya akan memulai dengan pertanyaan "WHAT", dan kemudian diikuti dengan "HOW" untuk urusan meraih sukses.
ReplyDeletePertanyaan "WHY" bagi saya lebih cocok dalam kerangka mempelajari sesuatu.
bagaimana yah? hmmm...
ReplyDeleteduh aga susah juga ya...
biasanya kalo saya mikir terlalu lama jadi ngantuk...
hehe...
yang penting kemauan ,usaha kerja keras
ReplyDelete[...] yang lalu -tepatnya di penghujung tahun 2006- aku pernah menulis sebuah tulisan yg berjudul “Ingin sukses? Ubahlah pertanyaan anda.“. Tulisan itu rasanya hanya sebuah tulisan sederhana, yg tidak pernah kukira akan banyak [...]
ReplyDeletewaaaaaaaaaahh,, kq aq bru ktemu blog yg kren iniii,,
ReplyDeleteartikel keren yg sangat membantu, smoga dapat memotivasi bnyak org yg ingin mngetahui jlan klwar sesuatu msalah hnya dgn bnyak brtanya dengan kta "bagaimana" seeeeeep,, salauut 100% mkasih yh pak,
ohya pak dn semuanya bagaimana kalau mampir bntar k blog saya, smoga dpat info dn motivasi lagii ^^
yakinsukses.blogspot.com
Trimakasih banyak pak,,
Salam sukses,, karena sukses adalah milik semua orang...
^^