Kidal dan Otak

Gambar di sebelah kiri ini adalah gambar yang aku dapat dari Cak Nur pada diskusiku pada milis psikologi tentang otak kiri dan otak kanan dan hubungannya dengan orang yg memiliki preferensi kidal atau non-kidal.

Kidal atau tidak itu sebetulnya bisa disebabkan dua faktor: Nature (bawaan lahir) atau nurture (pengasuhan). Orang yg kidal karena bawaan lahir, terjadi karena otak kanannya lebih dominan daripada otak kirinya.

Sementara bisa juga seseorang tidak tampak kidal namun karena budaya tidak berpihak pada orang kidak maka dia berusaha untuk menjadi tidak kidal walaupun sebenarnya otak kanannya lebih dominan daripada otak kiri.

Aku adalah seorang yg kidal. Namun aku menduga ada kemungkinan lain mengapa seseorang menjadi kidal karena data-data yang ada di sana tidak terlihat cocok bagiku. Semua fungsi yang dilakukan otak kiri ternyata justru bekerja dengan sangat baik buatku. Sebaliknya fungsi yg dilakukan otak kanan tidak sepenuhnya bekerja buatku. Seperti misalnya saja "art awareness" yang aku miliki sangat memble dan imajinasiku tidak begitu baik.

Dugaan sementara adalah nurture. Dunia pendidikan di Indonesia saat ini lebih berpihak pada pengasahan otak kiri daripada otak kanan. Oleh karena itu, orang yg semestinya didominasi oleh otak kanan menjadi cakap dalam berhitung, berbahasa, reasoning dan kemampuan science.

Hal itu juga tidak cocok bagiku. Karena sejak kecil aku sudah handal dalam matematika dan berbahasa. Bagiku, mempelajari dua mata pelajaran ini hampir tanpa effort sehingga aku bisa menjadi pelajar unggul tanpa pernah sekalipun mengulang pelajaran di rumah. Jika memang kemampuan berhitung, berbahasa dan reasoning ini didapat karena nurture, maka semestinya aku akan mengalami hard time untuk mempelajarinya karena kemampuan itu bukan bawaan lahir.

Sebaliknya Music Awareness aku dapati lebih lambat daripada kemampuan matematika. Sewaktu kecil aku tidak begitu suka musik dan tidak pintar bernyanyi. Aku baru mulai menguasai musik ketika aku ikut kurus organ, belajar gitar, dan mengenal cinta monyet (tahu sendiri lah, anak ABG yg lagi cinta monyet khan musti nyanyiin lagu2 cinta). Walhasil memang sekarang aku bisa bermain musik dan ternyata suaraku lumayan bagus sehingga aku bisa menjadi salah satu juara menyanyi pada acara 17 agustusan kemarin walaupun cuma tingkat RT. Sepertinya kok Music Awareness yg katanya produk otak kanan ini malah aku dapat dengan nurture.

Sebetulnya masih ada teori lain, yaitu bahwa sebetulnya Music Awareness, Numbering skills, Spoken dan Written language ini adalah bakatku bawaan lahir. Hanya karena faktor pemicu kemunculan Music Awareness lebih lambat datangnya, maka kemampuanku bernyanyi muncul agak terlambat. Coba deh misalnya aku sudah bisa bernyanyi sejak zaman dahulu kala, mungkin aku sekarang sudah menjadi salah satu Indonesian Idol (lah, memangnya waktu dulu ada acara Indonesian idol pho ?).

Well, akhirnya diskusi dihentikan dengan kenyataan bahwa ada 1% anomali dari penelitian tentang hubungan dominasi bagian otak dengan kidal atau tidaknya seseorang. Dan karena aku tidak cocok dengan teori manapun, maka mungkin aku termasuk yg anomali.

Temen2 lain ada juga yg kidal ? Kira2 bagaimana, teori di atas cocok atau ndak ? Atau juga termasuk anomali ?

Keterangan:
Gambar aku dapat di sini