Berhutang dengan niat tidak membayar

Salah satu budaya bangsa Indonesia sejak dulu kala yang sampai saat ini masih dilestarikan adalah Berhutang dengan niat tidak membayar.

Sejak saat saya masih anak-anak, hingga sudah bisa membuat anak seperti sekarang ini, saya seringkali menemui orang-orang yg datang meminjam uang, namun tidak pernah ingat untuk mengembalikannya.

Saya sulit memahami jalan pikiran orang-orang seperti ini. Seandainya memang mereka tidak punya rencana untuk mengembalikan, mengapa mereka tidak mengatakan bahwa mereka ingin meminjam ? Mengapa tidak berterus terang bahwa mereka meminta bantuan karena sedang kesulitan ?

Sejak kecil saya dididik untuk mengembalikan hutang. Ketika saya berhutang pada orang tua saya, tetap saya wajib mengembalikan. Dan demikian juga orang tua saya, walaupun saya adalah anaknya, mereka selalu mengembalikan hutang mereka. Bahkan pernah suatu saat orang tua saya meminjam uang yg cukup besar untuk membangun rumah dan beliau tidak sanggup mengembalikan secara langsung. Namun hutang tetap dikembalikan dengan cara mencicil setiap tahun. Sampai akhirnya saya mendapat rejeki yg cukup berlimpah dan akhirnya saya sendiri yg merelakan hutang tersebut dihapus sebagai hadiah untuk Ibu saya (bukan karena Ibu yg meminta direlakan atau memaksa saya merelakan dengan cara tidak membayar)

Walaupun orang tua saya mendidik saya untuk selalu mengembalikan hutang, namun saya juga dicerahkan sejak kecil bahwa ada orang-orang yg tidak pernah mengembalikan hutang.  Untuk orang-orang seperti ini, saya diajari untuk tidak meminjamkan uang lebih besar daripada jumlah yg saya relakan untuk hilang. Dengan demikian, jika hutang itu tidak dikembalikan, saya tidak akan mengalami masalah keuangan karena mengharap hutang dikembalikan.

Ajaran orang tua saya ini ternyata sangat bermanfaat. Saya makin sering melihat orang yg berhutang namun tidak berniat untuk mengembalikan ini. Walaupun demikian, hingga hari ini saya masih belum mengerti. Mengapa mereka tidak meminta saja jika mereka memang tak ingin mengembalikan ? Mengapa harus bilang hutang kalau sebetulnya ingin meminta ?

Ada yg bisa mencerahkan saya ?

Comments

  1. gengsi kali bank :)
    btw... ak ama suamiku juga gitu lho. utang ya utang, harus dibayar :D . wong akadnya pinjem kok, jadi ya hrs dibalikin.
    bapak ibuku juga gitu kok. bapak utang ama ibu, ibu utang ama bapak, saling menagih utang hehehe
    brarti keluarga kita sama sistem didikannya ya bank :P

    ReplyDelete
  2. Paling menyebalkan emang ama orang hutang yang gak mau bayar. Pinginnya aku tonjok aja tuh orang... gak ngerti dari mana mereka mendapat didikan seperti itu.

    ReplyDelete
  3. Udah niat ga bayar, lalu ditagih, bisanya janji janji tar sok tar sok, kesalahannya ditambah kebohongan jadi berlipat-lipat, menyebalkan banget orang seperti itu, tapi smakin kesini smakin banyak jenis orang kyk itu, kenapa ya? :(

    ReplyDelete
  4. Obelix: Rupanya kita satu perguruan. :) Btw, kok Obelix ? Lagi hamil ya ?

    Antony: itulah yg membuat aku heran darimana mereka terdidik seperti itu

    Leni Juwita: Ini dia yg perlu dicari sumbernya.

    ReplyDelete
  5. lucunya lagi, hutang untuk konsumsi. aneh kan?

    ReplyDelete
  6. bahtiar: kalau ngemplang, masih bisa ditangkis. Kalau ngutang ? khan susah nangkisnya gimana.... :D

    Bangsari: ada juga yg ngutang untuk beli motor kok. Nah lho.... apa ndak puyeng.

    ReplyDelete
  7. Wah, saya malah kebalik. Kalo diutangin malah sering lupa minta bayaran ke yang minjem :P

    ReplyDelete
  8. S Setiawan: asyik dong kalau gitu. Kapan2 saya minjem ya ? :P

    ReplyDelete
  9. Sudah ketemu belum? Saya juga sangat amat butuh solusi untuk menghadapi para penghutang yang tidak mau bayar. Mohon dikabari kalau sudah nemu.

    ReplyDelete
  10. kalau ditempat kerja saya ada tulisan "Kami tidak menerima hutangan". Kenapa ? Pernah ada orang berhutang cuma 8400 rupiah. Uhh kembaliinnya lama, 3 bulan. Kita teleponin, smsin, udah berapa tuh duit yang keluar dari kita. Terus ke rumah, dimaki-maki lagi sampai keluarga kebun binatang keluar semua. Mengesalkan.
    Padahal yang ngutang itu punya hp masa kini :(

    Nah, itu cara pertama. Cara keduanya, kalau kurang uangnya, pekerjaan atau barang yang mereka bawa ditahan, mereka balik ambil kekurangang uang, setelah uangnya dibawa baru diambil

    Cara ketiga, pake surat perjanjian.
    Cara keempat, ga mempan juga urusan polisi

    ReplyDelete
  11. sebenarnya berhutang tidak dikembalikan ada beberapa faktor, menganggap org yang memberikan hutang itu sudah mapan sehingga tidak perlu dikembalikan lagi atau org yang memberikan pinjaman tsb masih anggota keluarga yang baik hati, faktor lainnya sorg peminjam berani meminjam karena sebelumnya telah memprediksikannya bahwa uang tersebut pasti kembali sebab uang yang dipinjamnya utk menghasilkan uang juga apapun itu caranya....dan juga mana kala peminjam belum mampu mengembalikannya mereka berpikir suatu saat akan membayarnya apapun itu caranya...dan ada juga yang benar2 tidak mau mengembalikannya karena uang yg dipinjamnya sudah habis dan menganggap angin lalu dan jumlahnya kecil karena peminjam tsb tidak punya harga diri dan kemaluaan serta menghormati...saya juag pernah mengalami sama seperti kejadian diatas ketika itu sepupu saya sendiri meminjam uang beberapa kali tapi saya meminjamkanya dalam jumlah puluhan...ketika saya bertemu si sepupu saya tsb tidak ada sama sekali basabasi ttg hutang tsb dan spt dia tidak mempunyai hutang...y apa boleh baut biasa org yang pengangguran...hehe...thanks

    ReplyDelete
  12. udah tabiat kali...emang kalo orang pada ngutang rata2 pada gak niat mbayar...

    ReplyDelete
  13. Siapa yang tau kenapa harga BBM naik?
    confirm to 085221166366(presiden republik ripuh)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kidal dan Otak

Ngadutrafik 2007 dan perilaku lapor-melapor

Nenda tidak salah dan Ngadutraffik tidak melanggar TOS