Akibat Terlalu Jenius?

Meninggalnya Robin William menyisakan banyak pertanyaan di kepala para penggemarnya mengingat Robin William ini adalah seorang aktor yang terkenal cerdas dan bahkan bijak dalam film-filmnya. Rasanya sulit diterima akal mengapa aktor yg sedemikian cerdas dan sukses bisa mati bunuh diri karena depresi.

Salah satu penjelasan fenomena ini, ada sebuah tulisan menarik dari Harry Sufehmi yg aku comot secara semena2 dari komentarnya di status FB mas Nukman Luthfie

Banyak komedian itu sebetulnya orang jenius. Dan banyak orang jenius depresi, karena berbagai hal.

Misalnya, karena tingkat kecerdasan yang berbeda terlalu jauh, sehingga ybs sering frustasi dengan orang-orang di sekitarnya, yang nampak sangat bodoh bagi dia. Dan nyaris tidak ada yang bisa memahami dia.

Orang jenius juga melihat dunia ini dengan lebih luas, dan bisa menyadari & melihat banyak hal di balik sesuatu. Banyak hal yang nampak biasa bagi orang biasa, namun si jenius bisa melihat & menyadari berbagai masalah besar di balik itu. Dan makin banyak terlihat kebobrokan, cenderung akan membuat makin depresi, terutama ketika tidak ada yang mampu dia lakukan untuk mengubahnya.

Melawak menjadi semacam mekanisme pelampiasan / coping mechanism, penyaluran atas berbagai rasa frustasi tsb.

RW tidak sendirian, berbagai artis & pelawak terkenal lainnya juga sudah / ketahuan akan bunuh diri. Contoh: salah satu komedian paling terkenal di Inggris, Stephen Fry, pernah nyaris tewas. Kini dia berkecimpung di LSM yang fokus di bidang ini, berusaha membantu orang-orang lainnya yang senasib dengan dia.

http://www.theguardian.com/culture/2013/jun/05/stephen-fry-attempted-suicide-bipolar

Untunglah aku bukan orang jenius apalagi merasa orang2 di sekitar terlalu bodoh untuk memahamiku. Resiko menjadi depresi karena hal ini cukup kecil.

Bagaimana dengan anda? Adakah di antara teman2 yg jenius? Jika ya, apakah anda mengalami gejala-gejala keputusasaan menyampaikan pemikiran pada orang lain? Jika ya, apa strategi anda mengatasinya?

Comments

  1. yang pas, yang sedang-sedang saja, tidak telalu jenius, tidak terlalu pintar, tidak terlalu humoris, yang tengah-tengah aja, jadi balance

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jurus Mencari Jodoh

Tertipu Hitungan Kartu Belanja Carrefour

Ngadutrafik 2007 dan perilaku lapor-melapor