Tujuan terselubung proyek Bus Way ?

Sejak awal proyek Bus Way disosialisasikan dan direalisasikan di
Jakarta, saya selalu bertanya-tanya kira-kira siapa target penumpang
transpostasi bus way ini. Beberapa sumber yang pernah saya baca dan
dengar mengatakan bahwa Bus Way dibutuhkan di Jakarta untuk menjadi
solusi transportasi di Jakarta dengan harapan pengguna kendaraan
pribadi akan pindah ke Bus Way.
Namun hingga saat ini tampaknya sebagian besar pengguna kendaraan
pribadi masih lebih memilih mengalami kemacetan dan menggunakan
kendaraan pribadi daripada pindah ke Bus Way.

Beberapa komentator berpendapat bahwa belum pindahnya pengguna
kendaraan pribadi ini belum pindah ke Bus Way karena saat ini belum
semua koridor Bus Way selesai dibangun. Jika koridor-koridor ini
selesai dibangun, maka tentu para pengguna kendaraan pribadi ini akan
beralih ke bus way sehingga Jakarta akan tidak macet lagi. Konon hal
ini akan terjadi di tahun 2014.

Apakah benar demikian ? Entahlah, saya terus terang meragukan hal
tersebut. Beberapa hari ini saya yang memang lagi nggak ada kerjaan
ini mencoba menggunakan Bus Way dan mencoba mempelajari bagaimana
rasanya menjadi penumpang Bus Way. Saya akui Bus Way memang terasa
lebih nyaman dibandingkan dengan Patas AC, apalagi jika dibandingkan
dengan Metro Mini dan Mikrolet. Walaupun harus berjejalan di halte
ketika menunggu bus way dan belum tentu mendapat tempat duduk di Bus
Way, namun setidaknya sistim pendingin di Bus Way dan manajemen
penumpangnya cukup baik sehingga penumpang tidak berjejal-jejal di
dalam Bus Way seperti Metro Mini ataupun Patas AC yg tetap memasukkan
penumpang walaupun penumpang sudah berdiri dengan satu kaki saja.

Namun sebagus apapun manajemen transportasi yang bisa dibuat Bus Way
ini, saya lihat Bus Way masih bukan solusi transpostasi untuk beberapa
pengguna kendaraan pribadi dengan rute-rute tertentu karena pengguna
terpaksa harus berganti-ganti Bis berkali-kali agar sampai di tempat
tujuan. Saya sendiri harus berganti 6 kali kendaraan ketika mencoba
Bus Way dari rumah saya hingga sampai di Bunderan HI. Selain itu,
karena Bus Way berjalan di atas Jalan Raya, maka sekencang-kencangnya
Bus Way tidak akan bisa lebih kencang daripada MRT ataupun Sub Way yg
supirnya hanya butuh rem dan gas dan tidak memerlukan stir. Oleh
karena itu waktu tempuh yg dijanjikan Bus Way juga tidak jauh lebih
cepat dari kendaraan pribadi. Bahkan dalam beberapa kasus, seperti
contohnya kasus saya, waktu yang harus saya tempuh dengan kendaraan
pribadi bisa lebih sedikit dibandingkan Bus Way (karena rute Bus Way
saya harus memutar dan berganti berkali-kali).

Melihat Rute Bus Way yg ada sekarang dan akan datang, tampaknya
penumpang-penumpang yang harus mengambil jalur memutar itu sangat
banyak. Oleh karenanya, jika saat ini mereka adalah pengguna kendaraan
pribadi, maka cukup kecil kemungkinannya mereka akan berpindah ke Bus
Way. Dan jika ini terjadi, maka beralihnya pengguna kendaraan pribadi
ke Bus Way tidak akan menjadi kenyataan.

Lantas, proyek Bus Way jadi tidak mencapai sasaran dong ? Dugaan saya
ada target terselubung dalam proyek bus way ini. Karena seperti
disebutkan di atas, bahwa Bus Way ini ternyata memang sangat nyaman
bagi penumpang-penumpang yang sebelumnya menggunakan mikrolet, Metro
Mini atau bahkan Patas AC. Dan tidak usah menunggu tahun 2004,
sekarang saja beberapa rute Mikrolet atau Metro Mini sudah merasakan
sepi-nya penumpang karena penumpang2nya pindah menggunakan Bus Way.

Mungkin memang itulah target proyek bus way yang sebenarnya yaitu
membunuh Mikrolet, Metro Mini dan berbagai angkutan umum yg menjadi
penyumbang terbesar kemacetan di Jakarta karena perilakunya di jalan
raya. Bener atau nggak ya ? lihat aja di tahun 2014 nanti.

Comments

  1. itu kan dah jelas nampak mo digusur semua

    ReplyDelete
  2. jadi inget pas dulu becak2x pada digusur di JKT :(

    kalau saya punya mobil kesayangan enak dipake kemana-mana bebas, yg jelas saya tetep pilih pakai mobil pribadi ketimbang harus dipaksa naik busway

    # dari yang belum pernah naik busway, ngeliatnya doang pernah

    ReplyDelete
  3. moga daerah2 lain ngak ikutan :D

    ReplyDelete
  4. weh, saya malah kagum baca resume nya yang di geocities.com/bank_al/Resume.html *OOT*

    Btw, busway berguna juga kok pak buat yg ngga punya mobil dan menghemat bensin (buat yg punya mobil).

    Walaupun begitu saya setuju kalo MRT atau subway merupakan sosok transport massal yang ideal sekali.

    ReplyDelete
  5. para supir angkutan umum yang dianggap jadi penyumbang terbesar kemacetan, sebaiknya dibina.
    diajari sopan santun,
    dan toleransi berkendara...

    bank al:
    Bukan cuma supir yg perlu dibina. Tapi juga penumpang. Dan ini terlalu sulit dilakukan di Indonesia.
    Lebih mudah dengan cara membuat angkutan baru dengan armada, rule dan habbit yg berbeda

    ReplyDelete
  6. bisa dibilang monopoli trasportasi di jakarta

    ReplyDelete
  7. Anda benar...!!
    Sasarannya membuat penumpang nyaman dan "membunuh metromoni dan mayasari bhakti" yang ugal-ugalan.... :)

    ReplyDelete
  8. Sah saja orang berpendapat apapun tentang Busway. Dari data yang saya ketahui, jumlah orang yang berpindah dari kendaraan pribadi ke busway semakin banyak.

    Busway memang solusi yang paling optimal saat ini di Jakarta. Tanpa busway, Jakarta akan macet luar biasa 5 sampai 10 tahun lagi. Dan bila itu terjadi (apalagi ditambah banjir), maka nilai ekonomis Jakarta akan turun drastis. Investasi di Jakarta akan turun dan mandek, mungkin investor akan lari dari Jakarta. Macet lau lintas dan macet ekonominya.
    Kalau itu terjadi saya saya bisa bayangkan pengangguran di Jakarta akan semakin tinggi, otomatis kriminalitas juga akan tinggi.
    MRT mungkin suatu solusi yang ideal, tapi uang dari mana untuk membangun MRT. Membangun busway saja APBD DKI sudah tersedot banyak, apalagi MRT.
    Solusi realistis untuk kemacetan Jakarta ya busway itu.

    Kebanyakan orang mengeluh pelayanan metromini, sekarang ada yang lebih baik, kok tetap komplain... Repot juga jadinya.

    Go ahead busway!!

    bank al:
    menurutku sih mantan pengguna metro mini senang dong dengan adanya Bus Way. Asal bus way-nya lewat di rute perjalanannya tentu saja

    ReplyDelete
  9. sebelum sistem MRT selesai, busway mrpk solusi yg masuk akal dalam mengurangi kemacetan.

    rencananya kalo MRT udah jadi, busway yg sejalur dgn MRT akan dihapus.

    ReplyDelete
  10. Nampaknya Busway belum menjadi sarana transportasi yang portabel seperti halnya Angkot di Bandung. :-?

    Ah, kita lihat saja tahun 2014. :D

    ReplyDelete
  11. Repot amat bunuh metromini pakai busway. Mendingan pakai banyakin motor dan ojek. Kalau tiap orang pakai motor atau ojek, angkot/metromini sekarat deh.

    ReplyDelete
  12. yah,,
    kalo metromini masih kasih servis tambahan berupa sauna,, ya wajar si kalo diilangin
    belum lagi asap dari metromini tu ngebul banget,,
    ugal-ugalan lagi nyetirnya,,
    tapi gantinya harus lebih baik,,
    amin

    bank al:
    Betul, kalau mau sauna dengan harga murah. Ya naik metro mini aja

    ReplyDelete
  13. emang kapitalis seperti kamu itu susah kalo diajak merakyat.....maunya enak and enak melulu......

    ReplyDelete
  14. wkkkkk 2014, mudah2an masih panjang umur.
    Kalo angkot khan bisa masuk sampe dalam, nah kalo mobil segede bus way itu masuk kampung, wkkkk bisa masuk gak bisa keluar tuh mobil.

    bank al:
    untuk jalan kampung ya tetep angkot dong....:)

    ReplyDelete
  15. semestinya membunuh mobil dan motor pribadi, bajaj juga jadi jalanan kosong tinggal busway doank
    www.azureice.wordpress.com]

    bank al:
    Untuk sekarang yg efektif baru membunuh mayasari dan metromini. Kendaraan pribadi belum banyak tersentuh. Mungkin suatu saat nanti kali ya

    ReplyDelete
  16. saya lagi survey kecilkecilan nih pak ;)
    http://www.surveymonkey.com/s.aspx?sm=zFKerYLS4GCNmRdCw4Uhzg_3d_3d

    bank al:
    Saya pengguna kendaraan pribadi. Naik Bus Way cuma iseng aja, karena kendaraan lagi di bengkel. Surveynya kayaknya nggak cocok buat saya tuh

    ReplyDelete
  17. Kalau ada pengguna mobil pribadi lalu pindah naik busway, itu kecil prosentasenya.

    Naik busway sekarang: masih harus antri, masih mungkin berdiri gelantungan dalam bis, masih harus kegerahan krn penumpang berjubel.

    So, maukah pengguna kendaraan pribadi yang sudah terlanjur nyaman di mobilnya mengalami seperti itu?

    bank al:
    Betul, apalagi jika rute memutar, waktu tempuh malah lebih lama daripada kendaraan pribadi.
    Untuk saat ini memang belum menarik bagi sebagian pengguna kendaraan pribadi. Entahlah kalau di 2014

    ReplyDelete
  18. Blogwalking. :) Jadi pingin ngeliat kayak apa sih si busway? :-? Di mana2 dibahas. Kapan2 kalo ke Jakarta saya mesti ngliat nih. Salam kenal.

    ReplyDelete
  19. Jadi inget, awal november kmarin, dari cilegon mau ke kramat jati, saat sudah deket2 pasar rebo mikir2 bakal naik apa agar ga kejebak macet, karna ngejar waktu yang perkiraannya akan on-time klo ga macet, baru inget ternyata dah ada busway (koridor VII klo gak salah) , jurusan Kp. Rambutan - Kp. Melayu.
    Dalam hati seneng banget akhirnya bakal dapet solusi cantik, jadilah lantas naik busway, gak mikirin mau dapet duduk atow berdiri (walopun ternyata berdiri) karna tujuan Kramat Jati pasti dapat ditempuh sebentar saja.
    Nyatanya...? Ternyata di koridor VII itu jalanan busway masih nyatu ama kendaraan umum, jadilah macet2 juga, dan alhamdulillah 'cuma' telat 30 menit :D
    Hmm...tau bgini mah mending naek angkot aja, duduk enak, lebih murah lagi :p
    Busway..oh busway..semoga government diberkahi utk dapat bikin kebijakan yg tepat ;)

    ReplyDelete
  20. Saya rasanya ogah banget yah naek busway di jam2 berangkat dan pulang kantor... antriannya panjang... entah kapan bisa berangkat...

    Saya mah masih bertahan dengan kendaraan pribadi, apalagi saya cuma duduk manis di kursi belakang...hehehe

    ReplyDelete
  21. MRT yang tepat ut Jak ya bus way itu.! mobil prbadi hrs bener2 gak boleh msk jalur busway, biar rollingnya cepet.! Sub way jangan coba2 buat deh ,, bahaya. profil masyarakat kita kan lain jauh bgt sdm nya sm nehri sono. banjir, teroris, bom, chaos danger kan !

    ReplyDelete
  22. Menurut gw, MRT sama sekali tidak bisa dijadikan alternatif pengganti busway ataupun mengatasi kemacetan. Kan tidak bisa bangun halte MRT seperti halte busway yang bisa dibangun banyak tempat. Halte MRT hanya bisa dibangun ditempat2 tertentu. Tambahan lagi, unit MRT dan gerbongnya tidak bisa sebanyak busway. Investasinya juga pasti jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan Busway

    ReplyDelete
  23. seandainya memang kidal itu memperbesar otak kananmu itu mungkin saja, tapi otak kirimu juga gak kalah besar kalau kamu sering mengasah dengan bermatematika ria atau berbahasa ria.
    bagian hemisfer otak yang lebih besar melihaikan keterampilan tertentu atau keterampilan tertentu yang sering dilakukan dapat membesarkan bagian hemisfer otak tertentu, itu kan reaksi bolak-balik, kan? hehehe... aku bingung!!!

    ReplyDelete
  24. Ya Bus Way bukan nambah jalan, tapi cuman ngambil jalan!
    Jazz Bassist Indonesia

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jurus Mencari Jodoh

Tertipu Hitungan Kartu Belanja Carrefour

Ngadutrafik 2007 dan perilaku lapor-melapor