Malam Tahun Baru di Vienna

Ada berbagai cara melewati malam tahun baru. Ada yang melewatinya sambil nonton kembang api di pantai. Ada yang melewatinya sambil nonton film kesayangan. Dan ada juga yang melewatinya sambil bobok ngiler nggak karuan.

Pagi terakhir di tahun 2019 ini kami tidak keluar apartemen seperti hari-hari sebelumnya. Kami memutuskan untuk bersantai-santai dulu di apartemen dengan harapan bisa agak segar dan kuat untuk melewati malam hingga pergantian tahun 2020 nanti.

Setelah agak siang baru kami berencana keluar apartemen untuk mencari makan siang dan langsung melaju ke Central Hall.  Konon katanya warga Vienna melewatkan tahun baru di sana.

Sesampainya di sana, ternyata ada semacam pasar malam dan konser di sana. Ada beberapa toko-toko temporer yang menjual berbagai makanan, cendera mata.





Sayangnya anak-anak mulai lelah dan tidak betah. Padahal pergantian tahun masih lama, masih kira-kira 6 jam lagi.  Entah bagaimana caranya melewati malam sepanjang ini di sini. Aku juga tak tahu.

Setelah beberapa lama, Si Bungsu mulai joget-joget nggak karuan



Dan tak lama setelah itu, dia mulai main berantem-beranteman dengan kakaknya





Melihat perkembangan suasana, rasanya anak-anak tidak akan bisa bertahan lama di sana. Maka kami kemudian memutuskan untuk pulang saja dan melewati pergantian tahun di apartemen, sambil nonton Netflix bersama-sama.

******

Setelah beberapa film selesai kami tonton, terdengar ledakan bersahut-sahutan tanda malam tahun baru sudah hampir tiba.




Sepertinya kembang api tidak hanya ada di pusat kota. Masing-masing penduduk di tiap-tiap jalan dan gang-gang punya kembang api sendiri sehingga membuat suasana seperti kota yang sedang berperang dengan ledakan bom dimana-mana.



Anak-anak bisa melihat semua itu dari jendela. Mungkin malah lebih menarik dibandingkan dengan melihat kembang api di City Hall karena yang ini meledak dan terbang di depan mata.



Keputusan yang tepat. Aku tak menyesal memilih untuk melewatkan pergantian tahun di apartemen saja. Karena selain anak-anak tak perlu kelelahan menunggu di pusat kota, ternyata kembang api di balik jendela juga merupakan pengalaman luar biasa.

******

Btw, ada satu hal yang lupa aku ceritakan. Ketika dalam perjalanan pulang dari pusat kota, kami melihat Tram dengan bendera Indonesia. Kok bisa ya ada Tram di Vienna dengan bendera Indonesia? Apakah KBRI buka usaha Angkutan Umum di Austria?


Comments

Popular posts from this blog

Jurus Mencari Jodoh

Tertipu Hitungan Kartu Belanja Carrefour

Ngadutrafik 2007 dan perilaku lapor-melapor